Share

If Only ...

Jam masih menunjukkan angka 6, masih ada 3 jam tersisa bagi Haris untuk bersama Brisya malam ini. Sesekali Haris menolehi Brisya yang sedari tadi hanya diam tak bersuara. Entah mimpi apa Haris semalam, ia sungguh tidak menyangka bisa berdua dengan Brisya di dalam mobilnya.

"Kita makan dulu ya, Briy?" tanya Haris meminta persetujuan.

Brisya tak bergeming, wajahnya masih tegang dan tak sekalipun menolehi Haris.

"Brisya, kamu pengen makan apa?" tanya Haris lagi tak enak hati, mobilnya sudah melaju jauh dari Rumah Sakit.

"Aku pengen pulang!" sahut Brisya dingin. Ia sungguh menyesal dengan keputusannya kali ini. Bila sampai Aji tau mampuslah Haris nanti.

"Kita makan dulu, ya, setelah itu aku antar kamu pulang." Haris melajukan mobilnya lebih cepat, ia menuju restoran private yang biasa ia kunjungi bersama Hendri.

Brisya melirik Haris takut, jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam Brisya sangat senang bisa menikmati momen berdua dengan Haris seperti ini. Ia ingin menyentuh tangan Hari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status