Share

Bab 33A

PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 33

Aku menerima uluran tangan Bang Arga dengan dada sesak oleh rasa haru. Ya Allah, aku telah salah mengira selama ini. Aku selalu beranggapan bahwa Bang Arga tak menyayangiku lagi semenjak dia mengenal Winda. Bahwa Winda adalah segalanya dan lebih penting dari aku dan Mama. Ternyata aku salah. Dia rela mengorbankan perasaannya, demi aku. Demi menjaga hatiku.

"Abang."

Aku menahan tangannya yang baru saja memutar kontak mobil. Kami masih berada di depan rumah Winda, berteduh di bawah sebuah pohon yang daunnya rindang seperti payung.

Bang Arga menoleh, tersenyum meski aku dapat menangkap dengan jelas kesedihan di matanya.

"Kenapa Abang nggak meminta padaku untuk mencabut gugatan pada Laura?"

Bang Arga mengusap kepalaku.

"Tadinya Abang ingin meminta itu padamu, Dek. Jujur saja, tadi Abang bahkan ingin memohon bahkan memaksamu, demi Winda. Tapi ketika Abang menatapmu tadi. Melihat sinar matamu yang pasrah, Abang tahu bahwa Abang tidak boleh egois. Papa menitipkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status