Share

BAB 28 A

PAPA MUDA 28 A

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Penyesalan memang selalu datang terlambat dan menakutkan. Terlalu mengerikan jika merindukan sesuatu yang telah jauh terlewat dan terkubur bersama kenangan. Sedangkan waktu semakin bijak untuk terus maju ke depan tanpa memikirkan lagi detik yang terbuang.

Wanita yang baru menyadari tidak ada pria sebaik dan segila Alsaki terus menatap pemandangan hina bertabur mesra tersebut tanpa berkedip.

"Dulu hanya aku yang menjadi satu-satunya wanita yang sering mendapatkan bibir itu. Bahkan hingga menghadirkan malaikat kecil yang tidak berdosa. Tapi, sekarang kamu udah bisa menikmati bibir lainnya. Andai aku yang berada di sana?" ucapnya seakan tidak rela pria yang dulu begitu berarti telah mendapatkan ganti.

Ya, Arista masih saja menatap semua itu dari jauh. Ada nyeri yang tiba-tiba menusuk dada. Niat hati ingin melihat sang buah hati dari jauh malah disuguhkan pemandangan yang membuka kenangan lama. Sakit? Pasti. Karena rasa itu masih ada. Kesalaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status