Share

Bab 33. Sahabat Kecil

Di ruangan gelap itu, manik mata biru Sesil terlihat paling terang. Pipinya basah karena air mata yang tak mampu terbendung.

Barang-barang di kamarnya sudah berhamburan di atas lantai.

Tubuh rampingnya terduduk di atas karpet kamarnya. Tubuhnya bergetar hebat. Rambutnya terurai berantakan.

“Sesil, kamu kenapa? Bilang sama Kakak.”

Kevin duduk di atas karpet, di sebelah adiknya.

Azra berjalan dari pintu dengan perlahan. Tangannya menutup mulutnya untuk menahan suara isakannya. Dia harus kuat, agar mampu mendukung putrinya.

“Sesil, Sayang. Ini Mama, Nak. Sesil mau apa?”

Pertanyaan Azra barusan tidak mendapat tanggapan dari Sesil. Gadis cantik itu terus terisak dan mengeluarkan air mata.

Tubuh kuat Kevin berusaha mengangkat Sesil untuk membantunya duduk di tempat tidur. Sedangkan Azra, dengan perasaan yang masih terpukul, mengikuti Sesil ke tempat tidur.

Dipeluknya putri kecilnya itu. Membiarkan Sesil menangis di bahunya.

Segera Kevin nyalakan lampu kamar adiknya, agar kemuraman itu berla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status