Share

Bab 96 - Tanda Merah.

"Kenapa, Buk?" tanya Ika dengan alis mengkerut saat melihat wajah cemas milik, Hanum.

"Dapat telepon dari siapa?" Ika kembali bertanya.

"Kantor Polisi," lirih Hanum. "Pak Ismail bilang saat ini ada, Hella disana." sambung Hanum.

"Hella jenguk, Bapak?" Ika menatap tak percaya. Hanum mengangguk lemas.

"Luar biasaa!" Ika menggelengkan kepala sambil bertepuk tangan. "Padahal Mas Rudi berbulan-bulan di penjara saja dia tidak muncul loh," ujar Ika tak habis pikir.

Hanum semakin cemas mendengar ucapan anaknya.

"Hella ... dia lebih perhatian dengan Jaya, di banding Rudi?" lirih Hanum dengan perasaan gelisah.

"Ibu mau kemana?" tanya Ika saat Hanum beranjak dari tempatnya.

"Ibu mau kesana, sekalian mau tak keruwes-ruwes kepala jaaallang itu!" jawab Hanum kesal, lalu masuk kedalam kamar.

Ika ingin sekali ikut, menemani Hanum. Namun, Bayu tidak ada yang menjaga. Tidak tega rasanya, membiarkan Hanum ke kantor Polisi seorang diri. Menghadapi masalah ini sendirian.

"Iiss ... harusnya, Mas Wisnu cuti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bundanya Talita Hafizh
wah parah si hella, bner2 cwek murahan y
goodnovel comment avatar
dianrahmat
knp Hanum gak laporin Jaya dg Tuduhan selingkuh & menikah lagi tanpa izin istri pertama. yg dipikirin cuma duit aja sih, jadi yaa gitu. duit balik suami hilang
goodnovel comment avatar
Anita S
hayoo kadal dikadalin ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status