Share

Part 44

“Aku ditakdirkan menikah dengan pria yang tidak mencintai dan tidak menginginkanku. Jadi, aku tidak perlu menuruti apa yang menjadi perintahmu. Tidak usah berbicara beberapa tahun ke depan. Karena saat ini, aku dan kamu belum menjadi kita.” Tidak ada lagi senyum di bibir Isna. Sorot matanya terlihat sedih.

“Lalu, kamu ingin kita bagaimana? Bagaimana agar aku dan kamu menjadi kita.”

“Restu, kamu bodoh atau pura-pura bodoh? Diantara kita masih ada Marwah. Dan jangan harap, aku akan menuruti keinginan kamu. Kamu ingin meninggalkan aku? Silakan! Aku tidak masalah. Justru aku akan bahagia jika kamu melakukan itu. Karena itu artinya, aku tidak perlu membuat sebuah alasan mengapa kita berpisah. Bila kamu berbicara kewajibanku sebagai istri, maka kamu belum melakukan kewajiban kamu sebagai suami. Memberikan nafkah lahir maupun batin. Hampir satu bulan kita menikah, pernahkah kamu memberi uang sama aku?”

“Oh, jadi kamu uang? Baiklah. Sebentar,” ucapku geram. Aku membuka ranselku dan mengeluark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
sampai kapanpun tidak akan bisa perempuan mencintai laki2 seperti restu yg tak pernah merasa bersalah , bisanya menyakiti wanita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status