Share

Part 49

Dalam hati berteriak memanggil namanya, berharap ia datang dan menyuguhkan sebuah senyuman. Aku yakin, aku pasti sembuh. Dalam keadaan selemah ini, aku tidak peduli jika dia sudah menjadi suami orang. Yang kutahu, dia dan aku, kami sama-sama saling mencintai. Jika ada yang harus disalahkan, orang itu adalah Isna yang telah dengan gegabah menerima lelaki yang tidak ia tahu hatinya untuk menjadi suami.

Mas Restu, datanglah, Mas … aku sangat merindukanmu. Lihatlah aku, Mas, aku tidak bisa melupakanmu. Tengoklah aku yang harus merasakan sakit yang sangat dalam ini. Hati ini terus memanggil namanya.

***

Aku terbaring di bilik sempit tempat rawat inap. Bau pengap keringat orang bercampur dengan obat menguar di hidung. Rasa mual akhirnya hadir dalam perut ini. Aku sendirian, karena temanku harus pulang ke pondok tadi pagi karena harus tes hafalan. Tidak mengapa, resiko mencari ilmu harus siap dengan segala kondisi, termasuk hidup sendiri. Ingin membuka jendela yang tepat berada di samping te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
marwah, sombong banget ya, sama gusnya saja menolak begitu, milih jadi pelakor rupanya
goodnovel comment avatar
Wiwik Sundari
matilah km Marwah
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
lama sgt thor bab barunya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status