Share

Part 88

Part 49

“Kalau Isna mau berpisah dengan kamu, itu hal yang memang seharusnya dilakukan dia. Bukankah kamu tidak mencintai dia? Mengapa sekarang mau menahan dia dan takut kehilangan?” tanya Harun dengan ekspresi tidak suka setelah mendengar cerita dari Restu.

Sepulang dari rumah Ika, ia langsung ke rumah sahabatnya itu untuk meminta saran.

“Mas, aku mulai mencintai dia. Aku sadar, jika selama ini mata hatiku sudah buta. Dia perempuan yang sangat spesial. Pandai, cantik, punya pekerjaan dan satu lagi, pengetahuan agama yang dimiliki tidak jauh dari Marwah. Bedanya, Isna tidak pernah berceramah atau berbicara dengan membawa dalil. Aku menyesal. Aku ingin merajut hubungan suami istri yang semestinya dengan dia,”

“Setelah kamu melukai hati Isna sedemikian parah? Merendahkan dia dengan bilang kamu tidak bernafsu sekalipun istrimu itu tak memakai sehelai benang? Wanita mana yang mau?” Harun yang akhir-akhir ini menolak dihubungi Restu terlihat sekali menunjukkan sikap tidak sukanya.

“Aku aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status