Share

Bab 49   Tugas Rahasia

“Kok bisa Ambar menabrakmu?”

“Mungkin karena Mbak Ambar lagi banyak pikiran setelah menangis.”

Alvaro meletakkan pena yang tadi dipegangnya. Dia memusatkan perhatian kepada Annisa. “Ambar menangis?”

“Iya, Tuan. Wajahnya sembab.”

Alvaro menghembuskan napas kasar. “Ya sudah kalau begitu. Terima kasih infonya.”

Annisa mengangguk dan kemudian berlalu meninggalkan ruangan Alvaro. Sebelum menutup pintu, Annisa bisa melihat mata pemilik perusahaan besar itu tampak menerawang.

Sepeninggal Annisa, Alvaro menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Kepalanya tengadah dan matanya menatap ke langit-langit ruangannya. Sebuah kebiasaan yang dimiliki Alvaro sejak dulu ketika dia sedang banyak pikiran. Namun setelah beberapa saat rupanya pikiran Alvaro belum bisa kembali jernih.

Alvaro menegakkan tubuhnya. Dia meraih pena dan memutuskan untuk kembali fokus melanjutkan pekerjaannya. Namun sebelumnya dia bergumam, “Aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku dan pulang. Di rumah aku bisa leluasa m
Ardhya Rahma

Nah loh ... Apakah Ambar mau diajak kolusi dan korupsi? Wah kok ngeri ya. Yuk sahabat ... ikuti terus cerita Ambar dan Alvaro ini ya. Mohon beri dukungan dengan memberi ulasan dan gem. Makasih ... I love you all 🥰🥰🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status