Share

67

Tapi tak berselang lama ... terdengar suara tawa lemah tak jauh dari tempat Avani berada.

"Hei ... aku di sini," seru Rin.

"Diam dan berhenti berteriak-teriak memanggil namaku," hardiknya. Terlihat ia tengah berusaha mengapungkan dirinya.

Avani menoleh ke arah sumber suara, dan mata kecilnya langsung mengenali siapa pria yang menyahut panggilannya.

Ia tersenyum.

Tanpa banyak bicara, gadis cantik itu langsung berenang ke arah sang mafia dan langsung memeluknya.

"Aku kira aku kehilanganmu," ucap Avani dengan suara bergetar. Ia mengambil napas lega, kemudian mempererat pelukannya.

"Auw-auw ... Lepaskan aku! Apa kau berencana membunuhku," teriak mafia muda itu sembari meringis kesakitan.

Avani terperangah dan langsung melepaskan pelukannya. Ia lupa, dada Rin terluka dan pelukannya yang terlalu kuat, telah menekan lukanya.

"Maaf! Aku lupa," ucap Avani spontan.

Ia tatap Rin dengan saksama. Terlihat wajah pria itu pucat dan kuyu, seperti sedang menahan sesuatu.

"Kau tak apa?" tanya Ava
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status