Share

perselingkuhan 22

Bersamaan dengan Rama yang menempeleng pipi Dita, bersamaan itu pula bapak kos membuka pintu depan dengan kunci cadangan. Bapak dan ibu kos serta beberapa tetangga terkejut saat melihat kondisi Dita yang awut-awutan.

"Astaga, Dita! Kamu nggak apa-apa, Nak?" tanya ibu kos Dita prihatin.

"Huhuhu! Tolong saya, Bu! Saya mau dip erk osa pacar saya! Padahal beberapa bulan lagi kami menikah, rupanya dia sudah nggak sabar dan menuntut saya untuk melakukan hal itu, dan saya malah dianiaya saat menolak, huhuhu!" ujar Dita dengan berurai air mata. Perempuan itu bahkan memeluk erat ibu kosnya.

Wajah Rama memucat.

"Tidak! Dia bohong! Dia bukan pacar saya! Kalian jangan mau percaya padanya! Dia mencoba memfitnah saya!" seru Rama panik.

"Astaga, Mas! Tadi kamu berusaha menodaiku, tapi sekarang kamu mendadak amnesia? Kamu gila ya?" tanya Dita setengah berteriak. Air matanya menderas.

Ibu kos Dita mengelus rambut Dita. Mendadak tangannya berhenti karena mera ba darah di kepala Dita yang bengkak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status