Share

Kejutan

Hari-hariku selanjutnya masih sama, menenun kabahagiaan yang tengah menerpa. Kadang aku berpikir bahwa masalah yang merundung kemarin itu adalah jalan agar aku bisa menikmati kebahagiaan ini dengan penuh sukacita. Kata pepatah, pasti ada pelangi setelah hujan. Ya, demikianlah hidup yang kujalani sekarang.

Sekarang, aku tak lagi memeram diri di kamar sepulang bekerja. Rasa kesepian karena harus menyendiri sepanjang hari ketika di rumah terkikis perlahan. Belakangan ini, aku sering keluar sekadar menyapa tetangga, mengakrabkan diri dengan sekitar.

Untuk orang sepertiku, tentu ini tidaklah mudah. Aku sangat berbeda dengan Arsyl yang bisa akrab dengan semua orang, termasuk dengan keponakan kami. Aku cenderung diam dan enggan memulai percakapan lebih dulu. Aku juga tak memiliki banyak teman. Hanya beberapa teman kuliah yang tersisa, juga teman kantor yang itu-itu saja. Bila dikumpulkan, teman dekatku benar-benar bisa dihitung jari saking sedikitnya.

Itu sebabnya, aku menganggap ini seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status