Share

Telpon

Ayahnya berbohong?

Neta bangkit dari duduknya di tempat tidur dan berjalan mondar-mandir di kamar yang tidak begitu luas itu, merenungkan dengan sungguh-sungguh pikiran yang baru saja menghantam jidatnya. Kalau memang ayahnya berbohong, untuk apa? Untuk menjauhkan Neta dari ibunya? Apa untungnya menjauhkan ibu dari anaknya sendiri? Tidak, tidak, mungkin bukan itu alasannya. Lalu, apa?

Ia berhenti di depan jendela, sekali lagi bertatap muka dengan rumput setinggi orang yang mencuat begitu saja dari dalam tanah, mencoba menelaah kelakuan ayahnya yang tiba-tiba mewujudkan diri menjadi ayah yang baik dalam semalam.

Punggung Neta menegak, matanya tajam memelototi rerumputan, seolah ada manusia yang berindap-indap di sana. Semalam! Ayahnya memang berubah sikap dalam semalam. Kemarin ia masih menganggap Neta ancaman, sampai menyuruh preman mengawasinya. Tapi sekarang, ayahnya bersikap seakan Neta anak kesayangan.

Neta mencengkeram bingkai jendela dan menerawang, berupa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status