Share

Bab 46 | Rasa Balas Budi

Mentari pagi masih bertengger dengan anggun, tetapi sebuah ruangan sudah dipenuhi oleh desah dan erangan yang menghasilkan aliran deras keringat, membasahi dua tubuh manusia yang saling tindih menindih.

“Hu-Hugo eumhh ....”

“Apa kamu masih dendam pada Luis, karena dia sudah membunuh calon anak kita?” Devina mengulurkan tangan menyentuh rahang tegas basah Hugo yang sedikit terbuka.

Tubuh indah Devina menggeliat, erangan dahsyat kembali melengking saat jemari kokoh Hugo meraup kasar dadanya yang bergoyang indah. Lelaki itu meremas kasar, lantas melahap sangat rakus.

“Hugo! Aaaah!”

“Aku sangat membenci pria itu, tapi aku juga tidak punya pilihan. Luis pikir, anak yang aku kandung adalah anaknya,

jadi dia membuatku keguguran. Dan dia, malah memberiku uang. Brengsek!” umpat Devina dengan rahang menegang.

Sorot mata Devina memancarkan binar kebencian ketika mengingat, bagaimana wajah iblis Luis sama sekali tak berdosa saat membunuh benih cinta Devina dan Hugo.

Kala itu, Luis memeri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status