Share

Jangan Ceroboh

"Hehe, itu punya kakak, khusus buat orang dewasa, besok kakak beliin mainan ya buat kamu," ucap Biru malu, melangkah pelan menghampiri Vika, memegang kedua pundaknya.

"Beneran, Kak?" tanya Vika antusias, sorot matanya terlihat sangat senang.

"Iya, tapi jangan beli mainan aja, kita beli perlengkapan sekolah juga, tapi kamu jangan bilang ibu ya soal kotak kecil tadi," rayu Biru pada calon iparnya.

"Emangnya dureksss itu apaan, Kak?" tanya Vika.

Sinta langsung membungkam mulut adiknya, takut Ibu mereka datang tiba-tiba dan mendengarnya.

"Bukan apa-apa, besok kakak beliin boneka sebagai gantinya, ya?"

Sinta melepas tangannya dari mulut adiknya, karena takut ia digigit.

"Asyiikk, janji ya, Kak?" Vika mengacungkan kelingkingnya ke atas ke hadapan Biru.

"Iya ... kakak janji, lain kali kita jalan-jalan juga, kamu mau kan?" Biru menautkan kelingkingnya pada Vika, agar anak itu senang.

"Yeyeyeye ... Makasih ya, Kak."

"Udah kamu ke sana, kamu bal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status