Share

Ragu

Suara Vika memanggil dirinya sungguh pilu, tak lama Sinta muncul. Vika menangis di dekapan Biru. Ia kemudian meraih Vika dan menenangkannya.

"Kakak di sini, Dek. Udah ya jangan nangis."

"Kakak dari mana aja? Aku takut Kakak dijambak lagi," ucap Vika sambil terisak, ternyata anak kecil itu sedih Kakaknya disakiti orang.

"Hehe ... maaf, Kakak kebelet jadi ke toilet dulu, yuk kita pulang, Dek." Sinta membukakan pintu mobil, dia masuk bersama Vika duduk bersama dibangku kedua.

"Kakak jangan ke mana-mana ya," pinta Vika ia memeluk erat Sinta, begitu pun Sinta membalas erat pelukan Vika.

Biru memasukkan boneka ke kursi depan dan ia juga masuk ke dalam mobil, duduk kemudian menyalakan mesin mobilnya lantas mereka pergi dari sana. Sinta dan Biru saling tatap dari kaca dalam mobil.

***

Pikiran Sinta berkecamuk, ia langsung masuk ke dalam kamar tak ikut berbincang dengan Biru di ruang tamu. Sedangkan Vika sudah asyik dengan boneka barunya juga menyuruh orangt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status