Share

102 - Aku Mencintai Wanita Lain

Juna kaget, tak sempat mengaktifkan indera pelacak dia untuk mengetahui adanya seseorang yang duduk dan menunggu dia di ruangan gelap tersebut. Tenaganya terlalu lemah untuk itu.

Namun, dia lega karena tahu bahwa itu adalah Wenti.

“Mama? Kenapa malah duduk gelap-gelapan begitu?” tanya Juna sambil menentramkan tubuhnya yang terluka dalam.

“Sepertinya Mama yang harus tanya, kenapa kamu keluar di jam segini.” Wenti menatap Juna lebih lekat sambil memicingkan mata karena merasa agak aneh. Dia berdiri sambil memegangi perut besarnya dan menghampiri Juna.

“Ma ….” Juna ingin menjelaskan dengan alasan yang sekiranya masuk akal bagi Wenti. Namun ….

“Jun? Kok kamu pucat begitu?” Wenti kini baru sadar bahwa wajah Juna nyaris sepucat kertas. Dia cemas seketika dan mendudukkan menantunya ke sofa terdekat.

Tak menolak, Juna duduk sambil Wenti menatap cemas padanya. “Ma, ini tidak apa-apa,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status