Share

Perjamuan Terakhir

***

Dua hari kemudian.

Aku terbangun di pagi buta karena dering ponselku yang kusimpan di atas meja. Dengan pandangan yang masih kabur dan berat karena kantuk, kuangkat telepon itu tanpa melihat nama si penelepon.

“Halo … dengan siapa aku bicara?” tanyaku lirih.

“Halo, ini denganku, Nathan. Apa aku membangunkanmu?” tanya Nathan.

Segera aku bangkit dari posisi telentang dan duduk di tepi kasur. Kulihat di sampingku, Misa masih terlelap tidur tanpa mengenakan sehelai benang di tubuhnya.

“Siapa juga orang gila yang menelepon di jam tiga pagi,” ketusku.

Nathan tertawa kecil seraya melontarkan beribu maaf karena sudah membangunkanku, aku tak keberatan jika memang Nathan memiliki tujuan penting untuk meneleponku.

“Lalu ada apa? Apa ada hal penting yang kamu temukan?” tanyaku sambil berjalan menghampiri lemari pakaian dan mengambil jubah tidur berwarna putih yang tergantung di dalam lemari.

“Iya, ini terkait Tiara,” ba

Rafaiir

Pertengkaran terjadi, entah karena keegoisan atau salah paham. Keduanya bersitegang untuk hal sepele. Apakah Revan bisa mengendalikan emosinya terhadap Misa? Simak terus kelanjutannya, yah. Jangan lupa vote, comment, dan share ke temen-temen kalian, yah. Selamat membaca:)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status