Share

Bab 50 | Adiksi

"Mampirlah sebentar, akan ... aku obati lukamu," ucap Alessa.

Jovian menghantarkan Alessa kembali. Seperti kata Alessa, dia memang mengobati Jovian. Alessa dengan perut bulat besarnya sulit bergerak untuk mengambil kotak obat-obatan alhasil Jovian yang membantunya. Jovian dengan lembut memimpin tangan Alessa untuk duduk bersama di atas tatami.

"Sofa, di rumah ini tidak ada?" tanya Jovian kaku.

Alessa menggeleng. Rumah tradisional Jepang peninggalan Kakek dan neneknya ini tidak memiliki sofa kecuali tatami lembut yang terpasang di ruang tamu. "Ibu suka membiarkan peninggalan Kakek dan Nenek tanpa merubahnya," ucap Alessa padahal aslinya Rinka harus berhemat untuk menabung biaya kelahiran cucunya. Alessa mendadak sendu karena merasa jadi beban ibunya lagi.

Jovian berusaha menghibur Alessa dengan mengusap kepalanya. Jovian bukan Pria yang gampang bermulut manis apalagi menghibur Alessa dengan kata-kata namun dia Pria yang kaku dan dingin. "Maaf aku tidak bisa menghiburmu," ucap Jovian.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status