Share

Bab 41 - Ketetapan Hati

Belum sempat pramuniaga menekan tombol 911 di ponselnya, Axel langsung membopong Mysha dan tergesa keluar. Akan lebih cepat jika ia mengemudikan mobilnya daripada menunggu ambulans.Mysha sudah aman di kursinya, tertahan sabuk pengaman. Wajahnya masih pucat pasi. Axel tak mau banyak berpikir. Fokusnya hanya segera menuju rumah sakit terdekat agar Mysha segera mendapatkan penanganan secepatnya.

Ketika sampai, Axel tak bisa dan tak mau duduk tenang di ruang tunggu. Ia terus mondar-mandir tak keruan di depan ruang IGD. Meskipun wajahnya dipenuhi kekhawatiran, tetap saja pesona Axel Delacroix tak terbantahkan. Itu bisa dilihat dari banyaknya orang yang berbisik membicarakannya. Biasanya, Axel menikmati semua perhatian yang tertuju kepadanya. Mengulang dalam kepala betapa sempurnanya ia. Namun, kali ini otak Axel terkunci. Ia tak bisa memikirkan hal yang lain kecuali tunangannya yang tidur di atas brankar dan didorong masuk ke IGD.

"Tolong panggilkan dokter terbaik untuknya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status