Share

44. Tears

*Cahaya Mustika*

Ini hari terakhir Gus Azzam berada di Jogja, semalaman dia meneleponku. Dih, dasar Gus Garang. Aku baru tahu sifat manja dan bucinnya gak ketulungan. Bener kata Umi, cowok itu akan takluk kalau udah ketemu pawangnya. Eeeaaakkk. 

Aku tengah berjalan menuju ndalem setelah melaksanakan sholat ashar di masjid pondok. Saat memasuki halaman ndalem kulihat Ning Farida dan Gus Fadil tergesa-gesa kearahku.

"Us ... hubungi Azzam!" perintah Gus Fadil. Aku mengernyit heran. Kenapa mereka tampak panik?

Dengan cemas aku segera mengambil HP-ku. Kuhubungi beliau berkali-kali juga Kang Bimo. Tapi tak ada satupun yang menjawab.

Aku bertanya ada apa? Dan Ning Farida menceritakan kepergian Ning Zulaikha tadi pagi yang katanya tergesa-gesa. Puji mengatakan kalau Ning Zulaikha pergi bersama 4 orang pria karena dia yang mengantarkan Ning Zulaikha sampai terminal. 

Puji yang dasarnya kepo mencoba menguping diam-diam dan kaget karena mereka membicarak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status