Share

Bab 40. Minta Peluk

Setelah subuh Senja dan Langit berangkat ke kota. Dingin dan sejuk menjadi satu. Mata yang tadinya berat, sekarang terbuka dengan lebarnya ketika melihat kecantikan Senja saat ia membuka mata.

"Apakah kita sudah menikah?" tanya Langit ketika Senja membangunkannya.

"Hust, ngawur!! Ayo bangun. Kita harus berangkat pagi-pagi agar tidak terkena macet," ucap Senja seraya berlalu ketika Langit sudah mulai beranjak bangun.

Bina, anaknya sempat menangis ketika mereka berpamitan. Bukan karena Senja, tapi Langit yang sudah merebut posisi Senja di hati Bina.

Senja sampai terheran jika mengingat itu. Karena ketika bersama sang papa, Bina hampir tidak pernah seperti.

Duhgt!!

Helm mereka saling bertabrakan ketika Langit mengerem motornya tiba-tiba.

"Aduh!! Kenapa ngerem mendadak sih?" gerutu Senja. Memang tidak sakit, tapi ia sungguh dibuat kaget karena ulah Langit.

Langit hanya diam seraya menepikan motornya. Kemudian Ia melepas helmnya dan menaruh di tangki motornya.

"Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status