Share

Bab 94.

"Apa?" Fatimah menutup mulutnya tak percaya. "Sejak kapan kalian menikah? Kenapa ibu tidak kalian kasih tau?" Fatimah masih saja meneror Riki dengan pertanyaan.

Dari nada bicaranya saja sudah ketara sekali jika Fatimah kecewa karena di saat hari bahagia sang putra ia tidak hadir di samping untuk menemaninya.

Fatimah terduduk di sofa. Tatapan matanya nanar. Matanya juga memerah menahan sebah di dada.

Seketika Riki merasa bersalah. Digerakkan kakinya untuk mendekat ke arah sang ibu dan bersimpuh di bawah kakinya. Memohon ampun dengan apa yang terjadi sebelumnya.

"Maafkan Riki bu yang tidak memberikan kabar sebelumnya. Ini mendadak dan terlalu cepat. Riki tidak ingin Ibu kepikiran, sehingga Riki lebih memilih menyembunyikan pernikahan ini."

Fatimah menoleh. Apakah kamu tidak menganggap ini Ibumu sehingga berita besar seperti ini harus kamu sembunyikan dari ibu? Jika kamu memberitahu ibu, dengan cara apapun Ibu pasti akan menemanimu untuk menuju kehidupan baru.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status