Share

Cerita Tentang Abid

“Memangnya dia kenapa sih, Mas?” tanyaku heran dengan reaksinya barusan.

Pada saat itu perjalanan sudah tiba sampai di pabrik, mas Ragil menepikan motornya dan aku pun turun.

Lalu, dia berkata, “Kamu Meu tahu soal Abid? Nanti deh, kalau kamu pulang baru kita ngobrol, asal kamu nggak lembur dan pulang malam!” Dia terlihat lebih mengancam diriku.

Mendengar permintaannya itu aku merasa dia itu sok ngatur, apa urusannya tidak suka aku pulang malam? Tentu aku tidak terima karena tidak ada hubungan apa pun di antara aku dan dirinya.

Aku menggelengkan kepala dan berjalan melewatinya seraya berkata, “Ya, terserah aku, lah, mau lembur apa enggak!”

Aku tidak mendengar lagi panggilan atau tanggapan Mas Ragil atas ucapanku dan aku tidak menoleh lagi padanya. Bahkan, aku tidak tahu apakah dia tetap ada di sana atau langsung pergi.

Namun, aku teringat kalau belum mengucapkan terima kasih kepadanya hingga aku pun segera mengirim pesan. Tulisanku mengucapkan kata-kata penghargaan itu. Tak lama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status