Share

Masa Kecil Kita

“Dek! Kita, kan, pernah ketemu waktu pesta pernikahannya Abid ... waktu itu kamu juga bilang kalau istrinya Abid itu adikmu, berarti kamu ini anaknya Pak Ananto?”

Tiba-tiba pertanyaan Mas Ragil berubah menjadi semakin menyebalkan. Namun, aku memilih diam, daripada harus menjawab pertanyaan konyol itu. Aku tidak mungkin mengatakan iya ataupun tidak, karena aku seperti makan buah simalakama. Kalau aku berkata iya, maka bisa jadi Mas Ragil akan mengatakan hal itu kepada bapak. Seandainya bapak tahu bahwa, Mas Ragil adalah tetanggaku, tentu akan segera menjodohkan aku dengan laki-laki itu. Sebaliknya kalau aku mengatakan tidak, itu artinya aku berbohong.

Akhirnya aku matikan saja telepon itu.

Males banget dengerinnya.

Mas Ragil melakukan panggilan kembali, tapi aku abaikan. Bahkan, saat ia mengirim pesan pun tidak aku baca. Aku memilih untuk tidur saja, ibadah sudah aku tunaikan semua.

Pada keesokan paginya, aku baru membuka telepon genggam, setelah selesai salat dan bersiap-siap. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status