Share

Urusan Mahar

Aku menaruh vas bunga di atas karpet dekat kamar, lalu menghampiri bapak.

“Apa? Surat mahar, emangnya mahar ada suratnya? Surat mas kawin ... gitu kali maksud Bapak?”

“Bukan!” kata Bapak setelah aku dekat dengannya, lalu beliau merangkum bahuku dengan lembut. Aku merasakan kehangatan seorang ayah saat ia memelukku.

Setelah aku ada di kamarnya, ternyata Ibu pun sudah ada di sana, aku tahu hari ini bukan cuman aku yang jadi ratu, tapi ibuku juga. Jadi, wajar saja kalau dia tidak membantu orang-orang di dapur, tapi justru sibuk mengurus segala sesuatu yang tidak ada urusannya dengan masakan. Dia pasrah dengan makanan yang akan dihidangkan nanti di pesta anaknya.

Aku lihat tadi semuanya hampir selesai karena semua dipimpin oleh hikmat oleh Bulik Lastri sebagai kepala juru masaknya. Besek-besek khas desa dari bambu, yang dibuat sedemikian rupa sudah dilapisi daun, menandakan siap dimasuki makanan, nasi dan beserta lauk-pauknya. Aku juga sudah melihat tadi beberapa Ibu mengupas beberap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status