Share

chapter 55

Sampai di rumah, semua orang sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam. Amora yang merasa lapar, awalnya sudah memutar tumit untuk ikut bergabung, tapi Gery menyuruhnya langsung masuk ke kamar.

“Kenapa kau tak ajak istrimu makan?” tanya ayah.

“Dia tidak enak badan,” sahut Gery. Yang lain hanya diam memperhatikan.

“Kalian berdua dari mana? Kenapa baru pulang?” timbruk Belva.

Gery acuh. Dia sedang mengambil nasi dan beberapa lauk untuk di bawa ke kamar. Merasa pertanyaannya diabaikan, Belva terlihat mengeraskan rahang hingga giginya saling menekan.

“Aku langsung ke kamar,” kata Gery sambil membawa sepiring makan malam.

“Kalian tidak usah mengganggu mereka,” kata Ayah saat Gery sudah tidak terlihat.

Merasa menjadi pusat utama yang ayah tatap, Theo dan Belva pura-pura diam saja.

“Kalian kan sama-sama sudah menikah, urus saja kehidupan rumah tangga masing-masing.” Ayah berkata lagi.

“Hei suamiku,” kata Wenda. “Apa maksudmu berkata begitu?” Wenda melirik putra dan menantunya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status