Share

40. Malam Yang Kelam

Samantha melangkah dengan langkah cepat di jalanan sepi pada malam yang gelap. Cahaya lampu jalan redup menerangi langkah-langkahnya menuju supermarket yang terletak tidak jauh dari apartemennya. Rasa lapar mendorongnya mencari roti untuk mengganjal perut yang kosong.

"Hm, rasanya butuh sesuatu untuk dimakan malam ini," Samantha dengan suara lirih.

Tap, tap, tap.

Telepon genggamnya bergetar di dalam saku jaketnya, menyebabkan Samantha menghentikan langkahnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat layar, melihat nomor yang tidak asing lagi.

"Halo, Samantha. Sudah lama sekali kita tidak berbicara," Xavier lewat telepon dan menyeringai misterius.

"Oh, hai Xavier. Ada apa?" Tanya Samantha dengan nada malas.

"Aku sudah sembuh total, dan bisa bekerja seperti biasa. Apakah kau tidak merindukanku, Samantha?"

"Oh, begitu ya? Syukurlah jika kau sudah bisa kembali seperti sedia kala. Untuk apa aku merindukanmu, Xavier?" Samantha d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status