Share

Bab 7 (Sebuah Rencana)

Pagi yang cerah membentang di hadapanku. Aku baru akan berangkat ke rumah Siti setelah mendapatkan izin dari Mas Akbar. ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dengan sahabatku itu.

"Sorry, sayang. Mas tidak bisa mengantarkan dirimu. Karena, ada hal yang harus Mas kerjakan sekarang."

"Masalah kantor?" tanyaku penasaran dengan penampilan Mas Akbar. Biasanya saat Ia keluar dari rumah, Ia akan memperhatikan penampilannya. tapi, kali ini penampakannya sangat berbeda. Baju semalam masih Ia pakai, pertanda Mas Akbar belum mandi pagi ini.

Aku mengambil sepatu pantofel pada rak sepatu yang berada di teras rumah, lalu memakainya.

"Iya,"

"Yakin?"

"Sayang, aku serius. Aku berangkat dulu, ya." Mas Akbar mengelus lembut kepalaku yang sudah tertutup hijab, lalu mencium sekilas pipiku.

***

Akbar berusaha untuk bersikap tenang saat Mawar mulai curiga. Akbar dapat menangkap raut wajah istrinya itu seperti mencari sebuah jawaban atas kebohongan yang Disembunyikannya. Berkali-kali ponsel yang Ia le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status