Share

Teman Laknat

“Kamu bilang Dharu kalau mau pergi?” tanya Medha sambil menatap Briana yang sedang bersiap-siap.

“Tidak usah, penting aku tidak kabur. Kita ‘kan mau healing, apalagi setelah ini aku nikah, kapan lagi kita bisa pergi berdua,” balas Briana yang sedang menyisir rambut.

“Kupikir kamu akan mengajaknya? Bagaimana kalau dia nyari?” tanya Medha sambil menatap penasaran ke Briana.

Briana menoleh Medha, lantas membalas, “Tidak akan nyari kalau tidak ada hal penting. Urusan pentingnya sudah dibicarakan kemarin malam, jadi sudah aman.”

Medha mengangguk-angguk, lantas kembali bicara.

“Apa keluarga Dharu baik? Aku penasaran karena kamu menerima tawarannya begitu saja?” tanya Medha ingin mengulik soal keluarga calon suami sahabatnya itu.

Briana menoleh Medha, lantas menjawab, “Baik, mamanya lemah lembut, meski aku harus menghadapi rasa tidak suka kembarannya.”

Medha mengangguk-angguk, agak lega jika memang keluarga Dharu lebih baik dari keluarga Farhan.

“Semoga saja memang mereka benar-benar baik ag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
wkwkwkkwk....medha bisa aja...klo gini kan bikin dharu jd seneng..xixixixixi....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status