Share

Ciuman Pertama

“Ha?!” Mulut Javier ternganga mendengar pertanyaan Visha. “Nona, jangan bercanda seperti itu. Apa anda sedang menguji iman—”

“Hapus memori menjijikkan yang diberikan Vonza padaku tadi, Jav!” potong Visha dengan nada tinggi.

Mendengar itu Javier semakin bingung. Tapi setelah melihat air mata Visha dan ingatan saat Visha terus saja berkumur di mobil, membuatnya mengepalkan tangan. Marah.

“Apa dia menyentuh Nona?!” tanya Javier yang sudah tidak lagi berbicara tenang.

“Jangan buat aku menjawabnya, Javier. Kalau kau mau menolongku, tolong aku. Kalau tidak kau bisa biarkan saja aku!” raung Visha kesal.

Sejujurnya Visha merasa menyesal dan malu karena meminta Javier untuk menciumnya. Tapi ia hanya ingin membuang memori menjijikkan itu dan menggantinya dengan ciuman yang ia izinkan.

Dan kini, ia lebih berharap kalau Javier mengatakan apa yang ingin dikatakan pria itu tadi, sebelum Visha memotong ucapannya.

Javier pun berbalik menuju pintu kamar Visha. Wanita itu pun tak mungkin memaksa Javier
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status