Share

Menatap Masa Depan

“Apa kau selalu berpakaian seperti ini, Navisha, putri semata wayang Ayah?” tanya Luca sambil menutup wajahnya dengan panik.

Membayangkan sang putri berada di rumah berisi para lelaki, membuatnya berpikir dua kali untuk membiarkan Visha tinggal lebih lama lagi di Indonesia.

“Tentu saja tidak. Tidak setiap hari ada yang berisik di depan kamarku. Aku hanya panik saja, karena tak percaya mendengar suaramu, Ayah!” kilah Visha sambil mengencangkan pelukannya.

Luca menatap Visha dengan pandangan tidak percaya sehingga ia bertanya lagi, “Benar begitu?”

“Iyes! Aku selalu siap sebelum keluar kamar kok. Dan lagi, biasanya mereka memang sudah ada di kantor, memantau keluarga Adinata. Sekarang semua sudah selesai, jadi mereka lebih santai mungkin,” celoteh Visha beralasan.

Putri Luca itu kemudian menarik pelan pergelangan tangan sang ayah, supaya bisa masuk ke kamarnya.

“Dante masih tidur, tahu sedang weekend,” kekeh Visha sambil masuk lagi ke dalam kamar mandi setelah ia mengambil pakaian g
Lovely Bintang

Sejauh ini, terima kasih sudah terus bersama Author menikmati cerita Visha dan Javier ya. beberapa bab lagi mungkin cerita ini sudah akan sampai pada akhirnya ^_^ Author sudah menyiapkan cerita baru yang tidak kalah serunya. Jadi, nantikan ya!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status