Share

Birunya Senja

Daniel menggeleng dan menggeleng lagi. Ini sudah tiga kali dalam sepuluh menit terakhir. Hari menjelang sore dan saat ini ia tengah berkendara sendiri menuju suatu tempat.

Beberapa jam telah berlalu sejak pria itu menemani Clara. Dan selama itu pula ia merutuki mulutnya yang suka keceplosan. Pada akhirnya Daniel cuma mengumpat tertahan ketika mengingat percakapannya dengan Clara.

"Tidak, Nona. Ehm, iya, tidak. Maksud saya tidak," ucap Daniel yang bingung usai mendapat tatapan menyelidik wanita itu.

"Vinn sakit apa? Tidak parah, 'kan?" Clara menggigit bibir bawah, rasa khawatir merasuk bercampur dengan penasaran yang menggebu.

"Sebaiknya Anda menanyakan sendiri pada Tuan Vincent. Saya tidak punya wewenang untuk menjelaskan."

Clara masih memandang tetapi tidak memaksa. Daniel makin merasa tidak nyaman, terlebih karena setelah itu mereka keluar dari gerai VS tanpa membeli apapun. Keduanya justru kembali ke mobil, menuju cafe bernuansa cozy dan menemani Clara melamun selama beberapa s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status