Share

Dua Puluh

Angel menuruni anak tangga dengan santai dan tenang. Membusungkan dada dan mengangkat dagunya. Papa dan Rosa sudah duduk di kursi meja makan. Mereka terlihat biasa saja tak ada keakraban yang mereka tunjukkan. Tak ada perbincangan antara mereka. Sibuk dengan gawai masing-masing.

"Selamat pagi, Tiara," sapa Ros ramah. Ia tersenyum manis dan menarik kursi di sampingnya. Angel menatap kursi itu, ia enggan duduk bersebelahan dengan Ros. 'Baik sih, tapi,' ucapnya dalam hati. Seseorang yang terlihat baik belum tentu di belakang.

Angel melangkahkan ke dapur tak memedulikan Ros. Ia menghela napas, perbuatan mereka membuat Angel jijik dan geram. Ia meminta pelayan untuk mengeluarkan pesanannya.

"Mana pesananku?" tanya Angel pada salah satu pelayan di dapur.

"Sebentar, Non."

Pelayan berseragam hitam menuju lemari bufet. Mengambil piring pesanan Angel.

"Ini, Non."

"Terima kasih banyak."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status