Share

Memberi Serangan

"Mela.Mela. Itu mobil Bang Roni."

"Mampuslah kau, Kak.".

" Diam kau. Selow kau, jangan tunjukkan raut ketakutanmu."

Suara klakson terdengar dari mobil Roni yang berada tepat di belakang Melda.

"Minggir Mela, minggir kau bodoh," ucap Melda kembali menoyor kepala Mela.

Mela meminggirkan motor butut yang sedang ia kendarai dengan perasaan jengkel.

"Bang Roni." Melda memanggil seiring berhentinya motor yang mereka kendarai di pinggir jalan.

"Habis dari mana kau Sayang? Kenapa keluar dari perkebunan itu?" Roni menjulurkan kepalanya dari jendela tapi buru-buru keluar saat melihat raut wajah Melda yang hendak menangis.

"Huhuhuhu, itulah dia Sayang, tadi malam ga bisa tidur aku gara-gara fitnahan si Nirmala. Selepas sholat subuh aku minta anterin sama Mela kesini, aku mau i'tikaf di pondok itu, aku merenungkan semua yang telah terjadi, berdiam diri untuk mencari keridhaan Allah, ku tenang-tenangkan hatiku yang tercabik-cabik karena fitnahan Nirmala," ucap Melda tersedu

"Ya Allah … istr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status