Share

Kecemasan Indah

Pagi itu Indah sedang memeriksa laporan keuangan restoran di dalam ruang kerjanya.

"Pagi, Indah." Bu Ratna masuk ke ruangan dengan gaya anggunnya.

"Pagi, Ma. Mama sudah sarapan?" sapa Indah.

"Sudah. Kenapa wajahmu pucat dan lelah begitu, Nak?"

"Ah, gak apa-apa, Ma. Indah sehat koq."

Beberapa hari ini ia merasa lelah, karena setiap pulang dari restoran, Indah harus mengurus Arinna, Charles, dan mengerjakan pekerjaan rumah.

"Kamu gak ada niat untuk mencari pembantu baru, Nak?" tanya Bu Ratna.

"Belum terpikir, Ma. Setelah kejadian kemarin, Indah masih takut untuk mempercayai orang baru. Indah sudah memperlakukan Tini dengan baik, tapi ternyata dia punya niat buruk. Memang gak mudah mencari orang yang bisa kita percayai, ya Ma," jawab Indah.

"Nanti Mama coba hubungi Bi Ijah. Dia dulu bekerja di rumah Mama dalam waktu cukup lama. Dia mulai bekerja sejak masih gadis, dan baru keluar setelah hamil dan mempunyai anak. Pekerjaannya rapi dan baik, orangnya juga bisa dipercaya. Mama sudah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status