Share

Tini diusir dari rumah

"Apa-apaan kamu, Tin? Jangan lancang!" Sandy melepaskan pegangan tangan Tini.

"Pak, saya sudah gak tahan lagi. Saya suka dan cinta sama Bapak." Tatapan gadis itu kini bukan seperti gadis lugu.

"Kamu mabuk? Aku ini majikanmu. Tolong jaga sikap dan ucapanmu!" Sandy terus menghindar dan menjauhkan diri dari gadis itu.

"Pak, apa kurangnya saya dari Bu Indah? Saya cantik dan lebih muda dari Ibu. Sebelum menikah dengan Bapak dia itu janda, kan? Kalau saya masih perawan, Pak. Saya rela menyerahkan hal yang paling berharga dalam diri saya pada Bapak. Saya yakin kalau Bapak akan bisa menyukai saya." Tini mendekati Sandy kembali.

"Jangan mendekat! Saya peringatkan kamu!" Sandy berteriak.

"Pak, jangan pura-pura gak mau begitu! Saya tahu Bapak bosan dengan perempuan galak dan ketus seperti Bu Indah. Apa salahnya Bapak coba dulu mendekati saya? Saya pasti akan bersikap lembut dan lebih baik sama Bapak." Tini semakin gencar menggoda Sandy.

Sandy tidak punya jalan lain selain melarikan diri dan kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status