Share

Mencari Bukti

Sampai esok harinya suasana hati Indah menjadi tidak nyaman karena ulah Tini. Setelah Indah menegurnya, Tini mengurung diri di kamar. Indah bahkan harus mengetuk pintu kamar Tini berulang kali sebelum berangkat bekerja.

Tini keluar dari kamar dengan mata sembab dan wajah lesu.

"Ibu dan bapak mau berangkat kerja. Bereskan rumah, ya!" ucap Indah singkat. Tini hanya mengangguk lemah sambil menutup pintu kamarnya dari luar.

Di sepanjang perjalanan Indah hanya duduk diam di samping Sandy yang menyetir mobilnya.

"Sudahlah, Sayang. Aku yakin Tini gak punya maksud jahat. Dia masih sangat muda, mungkin sikap dan pemikirannya belum dewasa dan masih labil."

Indah mengalihkan pandangan ke luar jendela mobil. Mungkin saja ia memang terlalu curiga dan sensitif, tapi Indah merasa tidak ada salahnya untuk mengantisipasi.

Indah dan Sandy tiba di restoran. Pagi itu Bu Ratna juga sudah tiba untuk meninjau perkembangan restoran yang baru.

"Pagi, Ma," Sandy mencium pipi sang mama.

Indah juga memeluk Bu R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status