Share

36. Kita Lihat Saja Nanti

“Assalamualaikum, Bunda!” panggil Nia seraya mengetuk pintu rumahnya.

Tidak ada balasan dari pemilik rumah. Hingga sampai beberapa saat seorang tetangga mengetahui kedatangan Nia. “Nia, kamu pulang?”

“Eh, Bu Mariam. Bunda ke mana ya?” Nia menghampiri tetangganya yang menegurnya tadi.

“Kamu gak tahu, kalau Bunda kamu di rumah sakit?”

Seketika Nia membelalak matanya tidak percaya. “Ru-rumah sakit?” lirihnya.

“Iya, Ayah kamu beberapa hari ini demam gak turun-turun terus Bunda kamu bawa ke rumah sakit,” aku Bu Mariam. “Kamu gak diberi tahu apa?”

Nia mengeleng lemah. “Bunda gak bilang apa-apa sama saya, Bu!” Tanpa terasa Nia meneteskan airmatanya. “Kenapa Bunda tega sekali gak kabarin aku!”

“Nia, ada apa?” Mendadak Bara mendekat dan mengerutkan keningnya, merasa tidak paham kenapa Nia sampai menangis.

“Ini siapa kamu, Nia!”

Nia mengikuti pandang Bu Mariam, menunjuk Bara di sampingnya.

Bara mengulurkan tangannya seraya mengucapkan. “Saya Bara, cal-”

“Bu, ini Pak Bara. Beliau Rektor Nia di k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status