Share

46. Yakin Kamu, Ajak Saya Ke Kamar

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya Nia setuju dengan usulan sang Ayah. Sebenarnya dia hanya belum siap saja kalau harus menjalani kehidupan pernikahan saat itu juga, namun keinginan sang Ayah dan Bundanya membuatnya tidak bisa menolak.

“Maaf, apa saya bisa bicara dengan Pak Bara dulu?” tanya Nia hati-hati sambil memandang orang tuanya.

“Nia, dia calon suami kamu, sebaiknya ubah panggilan kamu,” sela Maria-sang Bunda dengan berbisik.

“Nanti saja itu dibahas, Bun!” sahut Nia yang tidak mau memperpanjang karena bukan itu fokusnya saat ini.

Tanpa menjawab, Bara langsung bergegas berdiri dan berjalan sedikit menjauh dari gerombolan orang-orang tersebut.

“Apa yang mau kamu bicarakan?” tanya Bara to the point.

“Pernikahan siri memang sah secara agama tapi saya mau tegaskan kalau syarat ketiga masih berlaku,” ucap Nia, bukan pertanyaan lagi karena itu adalah keputusan Nia yang harus dituruti Bara.

“Oke,” sahut Bara cepat sembari mengulurkan tangan, mencapai kata kesepakatan tapi dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status