Share

95. Pertemuan Tak Diharapkan

"Harusnya kamu gak usah repot-repot ngantar kita begini, Al!" ucap Nia dengan desisan halus, pertanda dia tidak menginginkan itu.

Pria yang dipanggil Al itu hanya melirik sekilas setelahnya pandangan kembali fokus pada kemudinya.

"Nia ...!" panggil Yusuf lembut. Ia tahu apa yang telah terjadi antara sang putri dengan pria yang sedang duduk di bangku kemudi itu. Namun, ia pikir sudah tidak ada untungnya lagi menyalahkan pria itu. Kalau pada akhirnya sang menantu menceraikan putrinya, itu artinya kekuatan cinta mereka telah luntur. Harusnya mereka bisa bertahan dengan cinta keduanya. "Yang sopan!" peringatan Yusuf pada sang putri.

"Gak perlu, Yah!" ketus Nia. "Kalau untuk bayar taxi saja aku masih bisa koq, gak usah terima tawaran kamu untuk ngantar kita." Manik Nia menatap Yusuf seolah mencari pembenaran atas ucapannya.

Namun, bukannya menjawab, Yusuf bahkan enggan menoleh padanya karena paham apa yang dilakukan putrinya itu adalah hanya menyimpan kekesalan saja. Baiknya Nia harus melu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status