Share

Peradaban Hantu

Daun-daun beterbangan, sungguh pandangan yang eksotis, seandainya saja keadaannya tidak demikian. Hawa mendadak menjadi dingin, sugesti manusia yang memainkannya.

“Setan, setan, setan...!” pemuda itu berteriak ketakutan, dia tidak bisa berjalan apalagi berlari. Sungguh tidak bisa, ia tidak bisa lagi mengontrol dirinya.

“Kenapa, Kasiang?” Orang tua menyebutnya dengan nama Kasiang. Iya, namanya adalah Kasiang.

Dia tidak bisa menjawab, beberapa saat kemudian dia jatuh pingsan, ambruk di atas daun-daun yang berguguran. Danu melangkah maju, mendekati pemuda yang pingsan itu, tapi Permata melarangnya. “Jangan, Danu!”

“Kenapa?” tanya Danu bingung, wajahnya antara tidak terima dan penasaran kenapa Permata melarang.

“Kita belum tahu apa yang membuatnya menjadi seperti itu!” ujar Permata, ia sangat hati-hati. Ia tidak ingin Danu menjadi seperti pemuda itu, meskipun Permata tahu bahwa Danu mempunyai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status