Share

Permata Lelah

Angin berembus kencang, sayup-sayup hewan malam saling bersahutan mengisi suasana, bersaing dengan suara angin. Suara khas daun pisang yang terembus angin terdengar, menambah syahdu perjalanan malam itu.

“Mereka tadi sore masih berada di pinggiran desa, bermain layang-layang bersama teman yang lain!” ucap salah seorang pemuda, dia mengingat lagi apa yang dilakukan oleh adik mereka sebelum akhirnya hilang. “Layangan putus, setelah mereka mengejarnya, dan sampai sekarang tidak kembali pulang. Aku takut mereka tersesat dan mendapatkan bahaya!”

“Semoga saja mereka cepat ditemukan!” Permata selalu berharap.

“Semoga saja!” sahut Danu.

Mereka menaiki bukit-bukit terjal, sesekali berteriak memanggil nama sang kedua anak.

“Rama, di mana kamu?” Suara tua itu memecah keheningan, kemudian beberapa saat berikutnya hilang disapu angin.

Orang tua lainnya ikut menimpali, “Basta, ke mana kamu?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status