Share

Hantu Kuntilanak dan Anak Hilang

Sosok wanita itu, yang sekarang mengambang di belakang Danu, mengenakan pakaian serba putih namun kusam, berambut panjang namun tidak beraturan, sosok itulah yang membuat Permata tidak berani membuka mata sama sekali, walaupun ia sekarang berada di dalam selimut. Sebenarnya pinggang Permata dengan gerakan-gerakan tangan Danu, namun menahannya, menikmatinya. Danu sendiri sengaja menggunakan kejadian itu untuk mengambil kesempatan, meskipun sebenarnya dia juga benar-benar takut dengan kedatangan hantu tanpa undangan itu.

“Apakah sudah pergi, Danu?” tanya Permata tanpa membuka mata. Napasnya terdengar ngos-ngosan.

“Sepertinya belum!” sahut Danu cepat.

Mendengar jawaban Danu itu, Permata semakin mengeratkan pelukan, hingga sekarang tubuh mereka benar-benar menjadi satu, tidak ada jarak sama sekali. Danu merasakan napas dan detak jantung Permata yang tidak beraturan, meskipun napasnya sendiri tidak kalah ngos-ngosannya.

“Aku benar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status