Share

110. Pusar bukan sembarang pusar

Untuk kesekian kalinya, Setan Bodong menatap lekat wajah Pendekar Kera Sakti. Lalu katanya, "Kau sudah tahu kalau aku bergelar Setan Bodong, bukan? Kau lihat sekarang ini, perutku memang gendut, tapi tidak bodong, bukan? Pusar ku biasa-biasa saja...."

"Apa hubungannya tindakan Banyak Langkir dengan gelarmu itu?" tanya Baraka, penasaran.

"Ketahuilah, Bocah Bagus..., sebenarnya aku punya pusar sebesar buah terong tua. Oleh karena itulah orang-orang memberi ku gelar Setan Bodong. Tapi..., seperti yang kau lihat sekarang, pusar ku telah hilang. Banyak Langkir telah mencopotnya...."

"Mencopotnya?" kejut Baraka.

"Ya. Setelah gagal membunuhku, dia mencopot pusar ku saat aku sedang bersemadi. Akibatnya, seluruh ilmu kesaktianku lenyap...."

"Astaga! Kejam benar muridmu itu, Pak Tua," dengus Baraka. "Bukan hanya itu perlakukan kejam Banyak Langkir," sahut Setan Bodong. "Karena takut aku akan dapat mengembalikan ilmu kesaktianku, tubuhku yang sudah tak bisa d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status