Share

122. Kau beruntung sekali

Di tepi Hutan Saradan, Setan Bodong tertawa terkekeh-kekeh melihat Pendekar Kera Sakti tampak kepayahan. Napas pemuda remaja itu memburu dan terdengar ngos-ngosan. Kulit wajahnya memerah dengan peluh berlelehan....

Namun..., saat langkah Pendekar Kera Sakti telah dekat, Setan Bodong terkesiap. Hidungnya mencium aroma wangi kayu cendana. Aroma yang menebar dari rompi kulat ular emas Pendekar Kera Sakti itu membuat kepala Setan Bodong jadi pening.

"Hmmm.... Rompi bocah itu mengandung kekuatan 'Penakluk Wanita'. Bila rompinya terkena air keringat akan menebarkan aroma wangi yang bisa membuat wanita lupa daratan...," pikir Setan Bodong.

"Hmmm.... Untung aku lelaki. Kalau tidak, pastilah aku akan jatuh tak berdaya dalam pelukannya...."

Setan Bodong menggeleng-geleng seraya mengerahkan tenaga dalam untuk melindungi kepalanya dari rasa pening. Sementara, Pendekar Kera Sakti yang telah berdiri di hadapan Setan Bodong tampak terbatuk-batuk karena terlalu memaksaka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status