Share

168. Bagian 18

"Ya, Tuhan...," sebut Ksatria Topeng Putih lagi.

"Kau... kau sungguh amat licik, Mahisa Lodra...."

"Ha ha ha...!" tertawa bergelak Setan Selaksa Wajah sambil menimang bilah Pedang Naga Kresna yang telah berlumuran darah. "Untuk mewujudkan cita-cita, apa pun cara harus dilakukan. Seorang penguasa yang tampak arif bijaksana pun jangan dikira tak pernah berlaku licik. Apalagi, aku! Ha ha ha...! Seribu kelicikan, sejuta tipu muslihat pasti kugunakan kalau memang dengan cara itu aku akan dapat mewujudkan cita-cita! Ha ha ha...!"

Seperti seorang anak yang baru mendapat mainan idamannya, Setan Selaksa Wajah tertawa gembira melihat Ksatria Topeng Putih jatuh terduduk tanpa daya. Si kakek yang telah hilang sifat kemanusiaannya mengangkat bilah Pedang Naga Kresna tinggi-tinggi, siap memenggal maupun membelah kepala Ksatria Topeng Putih!

"Kematian akan terlihat sangat indah bila kau mengikhlaskan nyawamu..." ujar si kakek. "Dengan tubuh terluka parah seperti itu, ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status