Share

194. Part 15

Cusss...!

"Akkhhh...!"

Memekik parau lagi Sasak Padempuan. Gumpalan sinar merah berbentuk kerucut masuk perlahan ke tubuh Sasak Padempuan. Pada waktu masuk itulah Sasak Padempuan merasakan siksaan yang amat menyakitkan. Sekuat tenaga dia berusaha menahan rasa sakit itu. Karena kalau dia tak tahan dan sampai jatuh pingsan, maka sia-sialah usaha Danyangsuli yang hendak mengembalikan kekuatan ilmu sihirnya.

"Tahan, Padempuan! Sedikit lagi! Sedikit lagi!" seru Danyangsuli, tetap menyorongkan cincin mustikanya ke arah Sasak Padempuan.

Tak ada yang dapat dilakukan Sasak Padempuan kecuali menjerit-jerit dan melonjak-lonjak bagai orang kesurupan. Namun tak lama kemudian, gumpalan sinar merah lenyap. Masuk semuanya ke tubuh Sasak Padempuan. Dan, Sasak Padempuan pun tak lagi tersiksa oleh rasa sakit. Rasa sakit yang semula merejamnya kini lenyap tanpa sisa. Bahkan, tubuhnya malah terasa amat ringan dan segar bugar!

Angin yang berhembus di kala mentari bersin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status