Share

129. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Jaya dan Barma segera membaringkan Geni di tanah dengan perlahan. Pemuda itu terluka di bagian lengan, kaki dan leher dengan darah yang masih sesekali menetes. Sekar Sari dengan cekatan menutup luka-luka itu dengan sisa ramuan obat yang ia terima dari murid-murid perempuan saat merawatnya, lalu menutupnya dengan kain.

“Geni,” gumam Jaya dan Barma yang tampak cemas saat melihat keadaan Geni saat ini.

“Kami minta maaf karena kami berdua sudah meninggalkanmu sendiri,” ujar Jaya.

Geni berusaha duduk meski terlihat susah payah. Jaya dan Barma dengan segera membantunya. Ia menunduk wajah bersamaan tangan yang terkepal kuat. Tatapannya kembali mengawasi satu per satu orang di sekelilingnya. “A-aku yang seharusnya meminta maaf pada kalian berdua. Tidak, maksudku aku yang seharusnya meminta maaf pada kalian semua. Aku ... aku lebih memintangkan amarah dan dendamku dibandingkan menyelamatkan kalian semua. Aku ... benar-benar menyesal, padahal saat aku kesulitan kalianlah yang datang menolongku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status