Share

Akhir Sebuah Padepokan 2

Hari sudah larut malam. Seluruh murid padepokan disuruh istirahat oleh Raden Kusuma. Sementara jasad para pendekar aliran hitam ini dibiarkan hingga esok pagi.

Di malam itu, Asoka merebahkan dirinya di gubuk karena seluruh tubuhnya sudah sangat capek. Dia menutup mata dan akhirnya tertidur pulas.

Hingga matahari terbit, Asoka belum kunjung membuka mata. Barok yang datang membawakan makanan, terlihat iba kepada Asoka dan tidak membangunkannya. Makanan itu diletakkan di meja batu dekat ranjangnya.

“Cepat kubur seluruh jasad ini,” teriak Raden Kusuma dari samping padepokan. Dia, Ki Langkir, beserta Suryo menggali tanah agak dalam untuk dijadikan kuburan.

Bau anyir menyelimuti padepokan. Beberapa murid terlihat muntah karena tidak kuat menahan baunya. Akhirnya, mereka yang muntah disuruh bertukar posisi sebagai penggali kubur.

Beberapa menit kemudian, enam buah lubang sudah digali. Kedalamannya hampir empat meter. Satu lubang kira-kira dapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status